



14 Mei 2022
Zoom Webinar
Sungai merupakan lanskap vital bagi manusia dan banyak satwa lainnya, termasuk herpetofauna. Secara historis, River Valley Civilization, atau Peradaban Lembah Sungai yang dimulai sekitar 4000-3100 SM di beberapa tempat seperti Sungai Nil dan Tigris, menandakan dimulainya Zaman Neolitikum atau Batu Muda, di mana manusia mulai memanipulasi dan memodifikasi lingkungannya untuk bercocok tanam, dan meninggalkan gaya hidup berpindah dan berburu. Hingga hari ini, kita melihat kota-kota besar hidup di sepanjang garis sungai - seperti New York (Hudson), Paris (Seine), London (Thames), Bangkok (Chao Praya), dan Denpasar (hilir Sungai Ayung), karena sejatinya manusia akan kesulitan hidup tanpa sungai. Sayangnya, salah satu interaksi langsung antara manusia dan satwa lain yang bergantung pada sungai adalah kontribusi sampah kita yang terbawa, atau terdeposit di bantaran sungai.
Kegiatan pelatihan River Engage 2022 pada 2-3 April lalu sukses mengajak pemuda, mayoritas lokal di Bali, melihat langsung kondisi salah satu bantaran sungai terpanjang di Bali, Sungai Ayung. Ada sampah plastik apa saja yang ditemukan oleh mereka di bantaran Sungai Ayung Denpasar Timur? Apa saja satwa herpetofauna yang dapat ditemukan di tempat yang sama? Bagaimana seharusnya sungai dapat dirawat dengan baik untuk semua pihak, jika kita membandingkannya dengan studi kasus sungai lain? Ikuti diseminasi hasil pelatihan River Engage 2022 untuk mengikuti diskusi seputar kesehatan sungai dan satwa herpetofauna yang jarang menjadi perhatian masyarakat ini. Ikuti diskusinya melalui Zoom pada:
Sabtu, 14 Mei 2022
Pukul 15.00-17.00 Waktu Indonesia Barat /
Pukul 16.00-18.00 Waktu Indonesia Tengah



Dua penanya terbaik akan mendapatkan paket merch River Engage 2022
